Mitra Keluarga ekspansi rumah linu Rp 2,1 triliun

Mitra Keluarga ekspansi rumah linu Rp 2,1 triliun Mitra Keluarga ekspansi rumah linu Rp 2,1 triliun

JAKARTA. PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) ingin mengembangkan bisnis rumah perihnya. Emiten adapun hendak melantai dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) 24 Maret menasal ini hendak berekspansi membangun rumah perih demi kapital batas Rp 2,1 triliun.

Mitra Keluarga berencana membangun 7 rumah pedih sampai tahun 2019. Untuk satu rumah pedih, biaya investasinya sama dengan sekitar Rp 200 miliar sampai Rp 300 miliar. Untuk lokasi pembangunan rumah pedihnya, Mitra Keluarga mengincar 5-6 rumah pedih di Jabodetabek memakai 1-2 di Surabaya.

"Saat ini total 11 rumah remuk. Nanti akan menjadi 18 rumah remuk," ungkap Direktur Utama Mitra Keluarga, Rustiyan Oen, Senin, (16/3).

Dengan adanya penambahan rumah ngilu itu, jumlah dunia tidur yang dimiliki pun mau melonjak. Saat ini, Mitra Keluarga mempunyai 1.750 dunia tidur. Lalu di 2019, jumlah dunia tidurnya mau melonjak 94,28% jadi 3.400.

Rustiyan mengmenyingkapkan bahwa pangsa pasar rumah remuk dilihat berdasarkan jumlah tempat tidur. Pada akhir 2013, total tempat tidur dalam rumah remuk dalam Indonesia sekalipun 280.000 unit akan terdiri atas 180.000 unit dalam rumah remuk milik pemerintah bersama 100.000 unit dalam rumah remuk swasta. Artinya, pangsa pasar Mitra Keluarga adalah 0,625% dalam akhir 2013.

Ia memaparkan bahwa model bisnis rumah sakit Mitra Keluarga sama demi membangun dan mengelola sendiri. Semaksimum ini, Mitra Keluarga tak pernah mengakuisisi rumah sakit kalau kepemilikannya.

Rustiyan bilang, tantangan akan bisnis rumah pedih sama dengan tinggi harganya harga tanah akan pembangunan rumah pedih. Untuk mendirikan satu rumah pedih, Mitra Keluarga membutuhkan tanah dengan luas minimal 1 hektar. Kemudian tantangan selanjutnya sama dengan kebutuhan terhadap dokter spesialis yang tetapi secercah.

Terkait menguatnya Dollar, Rustiyan merasa dampaknya ke perseroan tak signifikan. Kebutuhan Dollar Mitra Keluarga paling gede digunakan untuk impor alat medis bagaikan CT-scan, MRI, dengan lain-lain. Namun komponen Dollar terhadap total biayanya hanya sekitar 5% sampai 10%.

Pada kuartal ketiga 2014, Mitra Keluarga membukukan laba Rp 393,44 miliar. Angka tersebut meningkat 25,89% dari Rp 312,52 miliar dalam periode adapun serupa tahun sebelumnya. Pendapatannya naik 10,6% dari Rp 1,32 triliun ke posisi Rp 1,46 triliun.

Aset Mitra Keluarga sama lewat Rp 2,04 triliun. Liabilitasnya tercatat Rp 368,16 miliar dan ekuitasnya segede Rp 1,67 triliun. Lalu kas dan setara kasnya merupakan Rp 928,8 miliar.

Cek Berita bersama Artikel yang lain hadapan Google News

IPO Mitra Keluarga mayoritas bantuan ke institusi

Harga IPO Mitra Keluarga dinilai terlalu banyak

IPO Mitra Keluarga tunjuk 27 penjamin emisi