Dongeng Cinderella bagi Anak, Lengkap bersama Pesan Moral

Membacakan dongeng anggota sebelum tidur menjadi sumbing satu cara orang tua dekap dengan anggotanya. Selain itu, dongeng sebelum tidur pun menyandang nilai moral yang dapat diilhami setiap anggota dan menambah wawasannya.
Kisah dongeng merupakan kisah adapun pada umumnya memuat nilai moral tertentu tentang kemembesaran. Dongeng sebelum tidur dapat berupa kisah atau cerita rakyat adapun berasal dari jauh didalam negeri atau fabel dari luar negeri.
Puluhan bahkan ribuan kisah dapat menjadi pilihan nan menarik karena nilai moralnya pula beragam. Di antara banyaknya dongeng nan dikisahkan kepada si halus, dongeng budak berjudul Cinderella dapat menjadi pilihan.
Dongeng Cinderella
Dahulu kala, tumbuhlah keluarga bahagia, terdiri mengenai sepasang suami-istri yang dianugerahi seorang putri cantik jelita. Dia bernama Cinderella.
Namun, pada suatu durasi, sang ibu terserang penyakit engat mengatup usia. Cinderella lagi ayahnya dilanda kesedihan yang menkedalam.
Berselang beberapa tahun, ayah Cinderella memutuskan untuk kembali menikah. Cinderella yang ingin ayahnya bahagia, dengan senang hati mengizinkan pernikahan terkemuka.
Tidak lama setelahnya, rumah mereka kembali ramai bersama kehadiran ibu tiri dan kedua saudara tirinya, Anastasia dan Drizella. Namun, tidak disangka-sangka, mereka bertiga ternyata tidak setidak bohong yang dipikirkan.
Ketika ayah Cinderella beraksi ke seberang pulau, ibu tiri bersama kedua saudara tirinya memperlakukan Cinderella seperti seorang pembantu. Walaupun begitu, Cinderella tetaplah gadis yang tidak marah hati.
Ia patuh terhadap seluruh perintah yang diberikan lewat keluarga barunya terkandung. Pada suatu hari, tersiar warta bahwa istana mengadakan pesta dansa untuk mencari permaisuri bagi pangeran.
Seluruh gadis dalam sekitar istana diundang kepada hadir. Cinderella ikut senang mendengar pengmenduniaan tentang pesta dansa itu. Dia sangat bersemangat mencari gaun pesta.
Akan tetapi, ibu dan kedua saudara tirinya melarang Cinderella akan berlabuh. Mereka memberikan pekerjaan yang begitu berlipat-lipat kepada gadis itu.
Sepanjang hari, Cinderella sibuk atas semua perintah atas ibu bersama kedua saudara tirinya. Namun karena telah terbiasa mengerjakan berlimpah hal, Cinderella tepat sasaran menyelesaikannya atas buru-buru.
Setelah itu, dia segera mengambil gaun milik mendiang ibunya dan bersiap ke pesta dansa. Sayangnya, Anastasia dan Drizella melihat Cinderella yang tengah bersiap.
Tidak ingin kecantikan Cinderella menyaingi mereka, keduanya pun merobek gaun itu. Cinderella menangis sedih karena gaun itu adalah satu-tunggal jauh gaun terbaik milik ibunya yang masih tersisa.
Ia pergi ke kebun untuk menenangkan diri. Di sanalah, Cinderella bertemu ibu peri.
Dengan keajiban nan dimilikinya, dia mengubah labu menjadi kereta kuda nan indah dan gaun nan rusak menjadi gaun berwarna biru nan sangat indah. Tidak berhenti dempet sana, memakai tongkat ajaibnya, ibu peri terus memberikan sepatu kaca untuk Cinderella.
Dia terus mengubah 3 ekor tikus menjadi 3 orang pengawal.
“Pergilah ke pesta itu. Namun ingat, kau patut pulang sebelum jam 12 malam karena semua sihir ini akan lenyap sesudahnya,” ucap ibu peri kepada Cinderella.
“Terima kasih. Tentu saja, aku bagi pulang sebelum tengah malam,” perlawanan Cinderella dengan yakin.
Karena bantuan ibu peri tersebut, Cinderella bisa menghadiri pesta dansa. Ibu tirinya, Anastasia, serta Drizella tidak mengenali Cinderella yang tampil bak putri kerajaan.
Semua orang terpana melihat kecantikan Cinderella. Pangeran pun jatuh hati ala pandangan esensial .
Mereka berdansa sangkat giliran menkaribi tengah malam. Cinderella mengingat janjinya, ia patut segera pulang karena keajaiban nan diberikan ibu peri bagi beralih ke bentuk asalnya.
Cinderella berlari meninggalkan pangeran, namun sebelah sepatu kacanya tertinggal. Sepatu kaca itu menjadi alpa langka alat bagi pangeran kepada menemukan Cinderella adapun hendak ia nikahi.
Keesokan harinya, pangeran maka jumlah pengawal istana mengunjungi satu per satu rumah rakyat. Setibanya dalam rumah Cinderella, ternyata, ibu tiri melihat sepatu kaca akan persis cocok dalam kamar Cinderella.
Beliau mengunci Cinderella hadapan kamar agar tidak dapat bertemu bersama pangeran. Cinderella yang bernyanyi untuk menghilangkan kesedihannya melahirkan pangeran mendengar suara itu.
Pangeran maka para pengawal akhirnya menemukan Cinderella yang terkunci dekat kamarnya. Sepatu itu akhirnya menemukan pemiliknya.
Cinderella dan pangeran akhirnya menikah. Mereka urip bahagia.
Pesan Moral Dongeng Cinderella
Banyak pesan moral yang bisa kosongbil si Kecil mengenai dongeng budak sebelum tidur berjudul Cinderella ini, Bunda. Salah perorangan tentang kesabaran. Cinderella semasa ini membesar dengan sabar meski sekalakian diperlakukan buruk oleh ibu dan dua saudara tirinya. Selain kesabaran, budak juga bisa meampuhkan untuk tidak berayal-mdasar.
You may also like
